KAMPUS UMM MASA DEPAN
13.1. Visi Kampus UMM
Universitas Muhammadiyah Malang, ingin menjadikan kampus ini bukan sekedar sebagai tempat transformasi ilmu dari pihak dosen kepada mahasiswa yang berlangsung secara formal dan mekanis sifatnya, begitu pula tidak sekedar menyelenggarakan ujian-ujian untuk memperoleh sertifikat dan tanda lulus, lebih dari itu ingin menjadikan dirinya benar-benar sebagai “Rumah Ilmu”. Yakni sebagai rumah ilmu para penghuninya yang selalu memiliki ciri khas mengedepankan keberanian yang bertanggung jawab, kebebasan yang didasari kekuatan nalar yang kokoh serta keterbukaan dalam menerima segala informasi keilmuan yang diperlukan. Orang-orang yang menyandang predikat seperti ini adalah para pecinta ilmu dan kebenaran yang hakiki. Kampus yang demikian, di dalamnya terdapat orang-orang yang dalam hidupnya mencurahkan pikiran dan tenaganya hanya untuk mengembangkan llmu Pengetahuan.
Sebagai orang-orang yang tinggal di “rumah ilmu" yang dilakukan adalah kegiatan-kegiatan akademik, seperti kegiatan perkuliahan, diskusi, dialog, meneliti, mencari temuan-temuan melalui literatur, penelitian di laboratorium, dan perenungan terhadap hasil-hasil pengamatannya. Kampus sebagai “Rumah llmu” sebagaimana tergambar dengan sederet ciri khas yang dikedepankan diatas tentunya lulusan yang diinginkan adalah terwujudnya sumberdaya manusia masa depan yang memiliki kekokohan intelektual, kedalaman spiritual, moral yang tinggi, ketrampilan yang handal, yang kesemuanya termanifestasikan dalam bentuk kesalehan teologis maupun kesalehan sosial serta memiliki visi yang jelas dan wawasan yang luas.13.1. Visi Kampus UMM
Universitas Muhammadiyah Malang, ingin menjadikan kampus ini bukan sekedar sebagai tempat transformasi ilmu dari pihak dosen kepada mahasiswa yang berlangsung secara formal dan mekanis sifatnya, begitu pula tidak sekedar menyelenggarakan ujian-ujian untuk memperoleh sertifikat dan tanda lulus, lebih dari itu ingin menjadikan dirinya benar-benar sebagai “Rumah Ilmu”. Yakni sebagai rumah ilmu para penghuninya yang selalu memiliki ciri khas mengedepankan keberanian yang bertanggung jawab, kebebasan yang didasari kekuatan nalar yang kokoh serta keterbukaan dalam menerima segala informasi keilmuan yang diperlukan. Orang-orang yang menyandang predikat seperti ini adalah para pecinta ilmu dan kebenaran yang hakiki. Kampus yang demikian, di dalamnya terdapat orang-orang yang dalam hidupnya mencurahkan pikiran dan tenaganya hanya untuk mengembangkan llmu Pengetahuan.
Konsep Kampus UMM 2030 adalah sebagai kampus yang mengajarkan nilai-nilai islam untuk mencapai kehidupan manusia yang bermartabat dan berkemajuan maka UMM perlu memahami bahwa Kampus UMM adalah tempat untuk membangun dan mengembangkan budaya Islami sebagai pengejawantahan cita-cita hidup Muhammadiyah. Kampus adalah bagian penting untuk mewujudkan cita-cita UMM ke depan. Berbagai aspek dari kampus akan memberikan kontribusi yang fundamental dalam terwujudnya hasil karya UMM sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan di Indonesia. Menjadi perguruan tinggi terkemuka di tahun 2030 akan memiliki makna berbeda dengan saat ini (2010). Lanskap budaya maupun lingkungan kampus tempat para ilmuwan UMM berkarya dan berupaya mewujudkan cita-cita UMM kedepan pasti telah mengalami perubahan yang penuh dengan tantangan internal, nasional dan global. Dengan demikian transformasi dan perkembangan dalam berbagai pendekatan pembelajaran dan penelitian akan menimbulkan perubahan substansial dalam pengembangan dan pengelolaan lingkungan khususnya lingkungan Kampus UMM.
Untuk menjalankan misi mewujudkan visinya menuju situasi di atas UMM memerlukan sentuhan agar kampus selalu menarik perhatian masyarakat dan tercipta iklim kompetitif yang menjadi rujukan dalam pengembangan tri-dharma perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai Islam yang benar serta sebagai pusat pengkaderan generasi penerus bangsa dan penerus pejuang persyarikatan. Kampus UMM adalah sebuah lingkungan yang merupakan tempat terjadinya interaksi kreatif antara peneliti mahasiswa dan dunia luar kampus. Kampus yang mempunyai lanskap beserta bangunan-bangunannya yang merefleksikan idealisme institusi dan dampak terhadap proses pendidikan. Dalam perjalanannya menuju cita-cita UMM Visi 2030. Perwujudan kampus UMM masa depan harus menginspirasi bagi tumbuh kembangnya budaya dan tradisi akademik sehingga mampu membangun karakter generasi penerus bangsa dan kader-kader Muhammadiyah. Kampus yang dapat menjadi 'arena belajar dan berkarya' yang mampu mengajarkan kepada setiap insan yang ada didalamnya tentang nilai-nilai kampus yang dicita-citakan oleh visi UMM yaitu terwujudnya bangsa Indonesia yang cerdas berdaya juang sangat tinggi dan berbudaya luhur bangsa Indonesia.
Gambar 13.1 Konsep perwujudan Kampus Fisik UMM ke depan
Kampus UMM adalah manifestasi dari tanggung jawab normatif akademik UMM yang meliputi: a house of learning; a house of culture; a guardian of values; an agent of change; a bastion of academic freedom. Untuk itu di dalam Kampus UMM diwujudkan berbagai sarana dan prasarana (infrastruktur kampus) yang menjamin UMM dalam melaksanakan tanggung jawab nilai-nilai di atas. Sementara itu sejalan dengan Visi UMM untuk meraih posisi di jajaran dunia lingkungan kampus seyogyanya menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai akademik di samping sebagai wadah penelitian yang menjadi unggulan UMM menuju kelas dunia. Visi sebagai sebuah morld-class campus yang dapat dibanggakan harus diwujudkan sebagai lingkungan yang challenging inspiring dan encouraging yaitu tempat bagi setiap penghuninya untuk berkembang dan merupakan lingkungan di mana masyarakatnya merasa nyaman dan termotivasi mewujudkan nilai-nilai universal akademik.
Kampus UMM menyatukan seluruh potensi yang ada di dalamnya dan merupakan magnet untuk kehadiran mereka dari luar kampus untuk bersama-sama komunitas UMM yang di dalam kampus menghimpun dan membangun kekuatan untuk terwujudnya tujuan pembangunan bangsa Indonesia. Kemampuan tersebut bukan hanya sebagai tradisi yang perlu dipertahankan bahkan perlu dikembangkan menjadi keunggulan UMM yang mampu mengajarkan nilai-nilai kampus yang dicita-citakan oleh visi masa depan UMM. Untuk ini tradisi Kampus UMM adalah selalu menjaga infrastruktur (fisik & non-fisik) yang mempunyai kemampuan penting dalam interaksi keilmuan dan multi kultur UMM menghubungkan berbagai potensi di dalam kampus. Ruang-ruang di dalam Kampus UMM yang bersifat komunal perlu terpenuhi secara kuantitas maupun kualitas, dengan rancangan lingkungan yang memupuk semangat belajar komunitas secara interaktif untuk membangkitkan inspirasi untuk inovasi.
Sebagai perguruan tinggi pelopor kemajuan maka kampus UMM harus berada di garis depan dalam penciptaan lingkungan meliputi aspek-aspek perencanaan perancangan pembangunan pengelolaan dan konservasi lingkungan dan menempatkan Kampus UMM sebagai pusat pengembangan ipteks dan pusat rekreasi ipteks. Karena itu selain sebagai ladang ilmu pengetahuan, universitas seharusnya juga menjadi rumah pemikiran, laboratorium karya, sekaligus miniatur kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu tidak akan lagi anggapan bahwa produk universitas adalah para koruptor. Selain itu mahasiswa akan lebih mudah untuk menjadi ideal secara pemikiran, nyata dalam berkarya, dan memiliki kepekaan tinggi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. Berdasarkan kenyataan hari ini, yakni mahasiswa memiliki moral yang cukup rapuh, universitas dapat difungsikan sebagai inkubator yang akan menjaga kerapuhan moral tersebut dan perlahan menguatkannya agar ketika waktunya tiba; mahasiswa dapat menjadi pemimpin dengan moral yang cukup untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Proses inkubasi itu sendiri dapat dimulai pada proses kaderisasi dan dilanjutkan pada aktivitas politik kampus.
13.2. Perencanaan Pembangunan Kampus UMM
Pendekatan perencanaan pembangunan kampus adalah pendekatan yang holistik menekankan pada pemahaman mengenai jaringan interaksi yang integral antara elemen dengan lahan. Pada pemikiran holistik, integrasi adalah lebih dari sekedar gabungan antar bagian. Pendekatan ini melihat lahan tidak hanya sebagai material fisik/ biologis atau hanya sebagai aset estetis tetapi merupakan total entitas ruang dan entitas visual dari tata kehidupan yang mengintegrasikan geosphere, biosphere, noosphere dan artefak buatan manusia, orang, tanaman, binatang dan materi abiotik merupakan bagian sistem yang saling tak terpisahkan dari sistem yang lebih besar.
Konsep perencanaan tata ruang secara holistik tidak dapat dilepaskan dari wacana akademis tentang konsep keseimbangan ekosistem. Ekosistem yang merupakan kependekan dari frase eco-system (sistem ekologi) ini lahir dan berkembang berdasar prinsip-prinsip ekologi yang menekankan pemahaman mengenai hubungan makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. Sebagai disiplin ilmu, ekologi itu sendiri merupakan reaksi terhadap biologi dan botani yang terlalu memfokuskan pada spesies secara individu. Sedangkan studi-studi yang berkait dengan fenomena tata lingkungan menuntut pengkajian tidak hanya terhadap karakter dan perilaku spesies itu sendiri namun juga berkaitan dengan tata hubungan antar spesies, bahkan antara spesies dengan lingkungan abiotiknya. Hal inilah yang membuat studi-studi ekologi menjadi komplek.
Untuk menghadapi kompleksitas ini, kemudian para intelektual mulai mengembangkan suatu metode pendekatan yang disebut pendekatan sistem (system approach). Sistem sendiri adalah kumpulan elemen-elemen yang memiliki satu hubungan atau lebih dalam rangka membentuk satu entitas komponen yang berinteraksi secara aktif. Dalam konsep sistem, bagian-bagian itu memiliki peran yang signifikan, tetapi interaksi mutual antara bagian itu merupakan aspek yang lebih penting untuk kelangsungan sistem itu sendiri.
Keseimbangan adalah penentu keberlanjutan suatu ekosistem. Makna keseimbangan itu sendiri yang secara sederhana kita mengerti sebagai suatu kondisi kestabilan yang terjadi pada tata hubungan antara unsur-unsur yang berlawanan bukanlah dalam pengertian yang statis. Keseimbangan ekosistem adalah keseimbangan dalam kerangka proses yang dinamis dan memiliki kontinuitas.
Kampus UMM adalah perwujudan identitas serta sosok kultur dan tradisi UMM yang keberadaannya menjadi unsur penting untuk menjalankan fungsi tugas serta tanggung jawab nya sebagai amal usaha Muhammadiyah. Dengan demikian pembangunan Kampus UMM memerlukan pemikiran yang dituangkan dalam rangakaian perencanaan yang cermat atas seluruh aspek untuk membangun kebiasaan dan budaya UMM ke depan. Setiap titik di dalam kampus akan merupakan konsentrasi potensial yang berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan di dalam kampus maupun lingkungannya.
UMM tidak memisahkan kampus dengan lingkungannya sebagai bagian integral untuk menjalankan misi mewujudkan visi UMM jauh ke depan. Kemajuan lingkungan di sekitar kampus merupakan tolok ukur sekaligus representasi langsung dari kekuatan serta kualitas kultur dan tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat di dalam kampus. Untuk itu pembangunan Kampus UMM harus terintegrasi dengan berbagai kemajuan dan pembangunan yang terjadi diluar kampus yaitu dengan memperhatikan terwujudnya kesatuan Kampus UMM beserta lingkungannya sehingga menghasilkan kinerja sangat tinggi nyaman dan menjadikan penghuninya cerdas dan sehat rohani maupun jasmani.
UMM mempunyai kewajiban serta tanggung jawab untuk memelihara seluruh artifact yang ada sebagai bagian dari pembangunan karakter dan budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan demikian UMM membangun kampus secara terencana untuk terwujudnya kampus yang menggambarkan secara utuh dinamika pertumbuhan kultur serta tradisi pembelajaran yang dialami oleh bangsa dari waktu ke waktu namun juga menantang dan menginspirasi bagi setiap generasi baru yang datang yang mendambakan suasan kampus yang berkelas.
Pembangunan Kampus UMM yang multikampus sangat memperhatikan visi kekuatan dan potensi atas konsep UMM masa depan sebagai Open Campus serta terwujudnya pergerakan lintas disiplin di dalam kampus sebagai identitas masyarakat Kampus UMM yang mengundang siapapun yang berkepentingan dalam pengembangan keilmuan serta berbagai bentuk aktivitas akademik. Untuk ini perlu dijaga keseimbangan antara fungsi populasi ruang dan infrastruktur fisik kampus yang mendukung kapasitas berkarya. Pembangunan Kampus UMM perlu dilakukan dengan tujuan untuk penguatan infrastruktur masa depan UMM atas dasar prinsip-prinsip kemandirian UMM sejauh mungkin menghindarkan terganggunya berbagai kepentingan bangsa. Rambu-rambu mewujudkan Kampus UMM ke depan sebagaimana telah diuraikan ditunjukan oleh Gambar 13.2.
13.3. Infrastruktur fisik kampus UMM masa depan
Infrastruktur Kampus UMM adalah meliputi semua unsur yang berpengaruh efektif dalam mewujudkan kinerja UMM beserta sivitas akademika dan penghuni lain didalamnya dalam menjalankan fungsi tugas serta tanggung jawabnya. Unsur penting tersebut meliputi: unsur yang mendukung program pendidikan dan pengajaran, unsur pendukung program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, unsur yang mendukung terjadinya interaksi sosial dan cultural, unsur yang mendukung pelaksanaan manajemen institusi, serta unsur yang mendukung pengembangan kinerja kampus yang menginspirasi dan hidup.
Infrastruktur kampus yang meliputi unsur-unsur yang mendukung program pendidikan dan pengajaran di bangun bukan saja untuk terselenggaranya sistem pembelajaran di kelas maupun distance learning yang melayani komunitas yang di dalam maupun yang di luar kampus tetapi juga yang mendukung terwujudnya pendidikan Al-Islam dan Ke-muhammadiyahan para peserta didik. Kelompok unsur infrastruktur Kampus UMM juga harus mempunyai kemampuan berintegrasi dengan sarana maupun prasarana yang tersedia di luar kampus yang ada pada pusat-pusat pendidikan dan pengajaran baik nasional maupun internasional sehingga UMM benar-benar tumbuh berkembang di dalam jaringan yang sangat luas. Kemajuan pembangunan kelompok unsur infrastruktur Kampus UMM harus terjadi secara progresif sesuai dengan kemajuan dan pengembangan kultur serta tradisi UMM ke depan.
Kampus UMM adalah manifestasi dari tanggung jawab normatif akademik UMM yang meliputi: a house of learning; a house of culture; a guardian of values; an agent of change; a bastion of academic freedom. Untuk itu di dalam Kampus UMM diwujudkan berbagai sarana dan prasarana (infrastruktur kampus) yang menjamin UMM dalam melaksanakan tanggung jawab nilai-nilai di atas. Sementara itu sejalan dengan Visi UMM untuk meraih posisi di jajaran dunia lingkungan kampus seyogyanya menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai akademik di samping sebagai wadah penelitian yang menjadi unggulan UMM menuju kelas dunia. Visi sebagai sebuah morld-class campus yang dapat dibanggakan harus diwujudkan sebagai lingkungan yang challenging inspiring dan encouraging yaitu tempat bagi setiap penghuninya untuk berkembang dan merupakan lingkungan di mana masyarakatnya merasa nyaman dan termotivasi mewujudkan nilai-nilai universal akademik.
Kampus UMM menyatukan seluruh potensi yang ada di dalamnya dan merupakan magnet untuk kehadiran mereka dari luar kampus untuk bersama-sama komunitas UMM yang di dalam kampus menghimpun dan membangun kekuatan untuk terwujudnya tujuan pembangunan bangsa Indonesia. Kemampuan tersebut bukan hanya sebagai tradisi yang perlu dipertahankan bahkan perlu dikembangkan menjadi keunggulan UMM yang mampu mengajarkan nilai-nilai kampus yang dicita-citakan oleh visi masa depan UMM. Untuk ini tradisi Kampus UMM adalah selalu menjaga infrastruktur (fisik & non-fisik) yang mempunyai kemampuan penting dalam interaksi keilmuan dan multi kultur UMM menghubungkan berbagai potensi di dalam kampus. Ruang-ruang di dalam Kampus UMM yang bersifat komunal perlu terpenuhi secara kuantitas maupun kualitas, dengan rancangan lingkungan yang memupuk semangat belajar komunitas secara interaktif untuk membangkitkan inspirasi untuk inovasi.
Sebagai perguruan tinggi pelopor kemajuan maka kampus UMM harus berada di garis depan dalam penciptaan lingkungan meliputi aspek-aspek perencanaan perancangan pembangunan pengelolaan dan konservasi lingkungan dan menempatkan Kampus UMM sebagai pusat pengembangan ipteks dan pusat rekreasi ipteks. Karena itu selain sebagai ladang ilmu pengetahuan, universitas seharusnya juga menjadi rumah pemikiran, laboratorium karya, sekaligus miniatur kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu tidak akan lagi anggapan bahwa produk universitas adalah para koruptor. Selain itu mahasiswa akan lebih mudah untuk menjadi ideal secara pemikiran, nyata dalam berkarya, dan memiliki kepekaan tinggi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. Berdasarkan kenyataan hari ini, yakni mahasiswa memiliki moral yang cukup rapuh, universitas dapat difungsikan sebagai inkubator yang akan menjaga kerapuhan moral tersebut dan perlahan menguatkannya agar ketika waktunya tiba; mahasiswa dapat menjadi pemimpin dengan moral yang cukup untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Proses inkubasi itu sendiri dapat dimulai pada proses kaderisasi dan dilanjutkan pada aktivitas politik kampus.
13.2. Perencanaan Pembangunan Kampus UMM
Pendekatan perencanaan pembangunan kampus adalah pendekatan yang holistik menekankan pada pemahaman mengenai jaringan interaksi yang integral antara elemen dengan lahan. Pada pemikiran holistik, integrasi adalah lebih dari sekedar gabungan antar bagian. Pendekatan ini melihat lahan tidak hanya sebagai material fisik/ biologis atau hanya sebagai aset estetis tetapi merupakan total entitas ruang dan entitas visual dari tata kehidupan yang mengintegrasikan geosphere, biosphere, noosphere dan artefak buatan manusia, orang, tanaman, binatang dan materi abiotik merupakan bagian sistem yang saling tak terpisahkan dari sistem yang lebih besar.
Konsep perencanaan tata ruang secara holistik tidak dapat dilepaskan dari wacana akademis tentang konsep keseimbangan ekosistem. Ekosistem yang merupakan kependekan dari frase eco-system (sistem ekologi) ini lahir dan berkembang berdasar prinsip-prinsip ekologi yang menekankan pemahaman mengenai hubungan makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya. Sebagai disiplin ilmu, ekologi itu sendiri merupakan reaksi terhadap biologi dan botani yang terlalu memfokuskan pada spesies secara individu. Sedangkan studi-studi yang berkait dengan fenomena tata lingkungan menuntut pengkajian tidak hanya terhadap karakter dan perilaku spesies itu sendiri namun juga berkaitan dengan tata hubungan antar spesies, bahkan antara spesies dengan lingkungan abiotiknya. Hal inilah yang membuat studi-studi ekologi menjadi komplek.
Untuk menghadapi kompleksitas ini, kemudian para intelektual mulai mengembangkan suatu metode pendekatan yang disebut pendekatan sistem (system approach). Sistem sendiri adalah kumpulan elemen-elemen yang memiliki satu hubungan atau lebih dalam rangka membentuk satu entitas komponen yang berinteraksi secara aktif. Dalam konsep sistem, bagian-bagian itu memiliki peran yang signifikan, tetapi interaksi mutual antara bagian itu merupakan aspek yang lebih penting untuk kelangsungan sistem itu sendiri.
Keseimbangan adalah penentu keberlanjutan suatu ekosistem. Makna keseimbangan itu sendiri yang secara sederhana kita mengerti sebagai suatu kondisi kestabilan yang terjadi pada tata hubungan antara unsur-unsur yang berlawanan bukanlah dalam pengertian yang statis. Keseimbangan ekosistem adalah keseimbangan dalam kerangka proses yang dinamis dan memiliki kontinuitas.
Kampus UMM adalah perwujudan identitas serta sosok kultur dan tradisi UMM yang keberadaannya menjadi unsur penting untuk menjalankan fungsi tugas serta tanggung jawab nya sebagai amal usaha Muhammadiyah. Dengan demikian pembangunan Kampus UMM memerlukan pemikiran yang dituangkan dalam rangakaian perencanaan yang cermat atas seluruh aspek untuk membangun kebiasaan dan budaya UMM ke depan. Setiap titik di dalam kampus akan merupakan konsentrasi potensial yang berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan di dalam kampus maupun lingkungannya.
UMM tidak memisahkan kampus dengan lingkungannya sebagai bagian integral untuk menjalankan misi mewujudkan visi UMM jauh ke depan. Kemajuan lingkungan di sekitar kampus merupakan tolok ukur sekaligus representasi langsung dari kekuatan serta kualitas kultur dan tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat di dalam kampus. Untuk itu pembangunan Kampus UMM harus terintegrasi dengan berbagai kemajuan dan pembangunan yang terjadi diluar kampus yaitu dengan memperhatikan terwujudnya kesatuan Kampus UMM beserta lingkungannya sehingga menghasilkan kinerja sangat tinggi nyaman dan menjadikan penghuninya cerdas dan sehat rohani maupun jasmani.
UMM mempunyai kewajiban serta tanggung jawab untuk memelihara seluruh artifact yang ada sebagai bagian dari pembangunan karakter dan budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan demikian UMM membangun kampus secara terencana untuk terwujudnya kampus yang menggambarkan secara utuh dinamika pertumbuhan kultur serta tradisi pembelajaran yang dialami oleh bangsa dari waktu ke waktu namun juga menantang dan menginspirasi bagi setiap generasi baru yang datang yang mendambakan suasan kampus yang berkelas.
Pembangunan Kampus UMM yang multikampus sangat memperhatikan visi kekuatan dan potensi atas konsep UMM masa depan sebagai Open Campus serta terwujudnya pergerakan lintas disiplin di dalam kampus sebagai identitas masyarakat Kampus UMM yang mengundang siapapun yang berkepentingan dalam pengembangan keilmuan serta berbagai bentuk aktivitas akademik. Untuk ini perlu dijaga keseimbangan antara fungsi populasi ruang dan infrastruktur fisik kampus yang mendukung kapasitas berkarya. Pembangunan Kampus UMM perlu dilakukan dengan tujuan untuk penguatan infrastruktur masa depan UMM atas dasar prinsip-prinsip kemandirian UMM sejauh mungkin menghindarkan terganggunya berbagai kepentingan bangsa. Rambu-rambu mewujudkan Kampus UMM ke depan sebagaimana telah diuraikan ditunjukan oleh Gambar 13.2.
13.3. Infrastruktur fisik kampus UMM masa depan
Infrastruktur Kampus UMM adalah meliputi semua unsur yang berpengaruh efektif dalam mewujudkan kinerja UMM beserta sivitas akademika dan penghuni lain didalamnya dalam menjalankan fungsi tugas serta tanggung jawabnya. Unsur penting tersebut meliputi: unsur yang mendukung program pendidikan dan pengajaran, unsur pendukung program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, unsur yang mendukung terjadinya interaksi sosial dan cultural, unsur yang mendukung pelaksanaan manajemen institusi, serta unsur yang mendukung pengembangan kinerja kampus yang menginspirasi dan hidup.
Infrastruktur kampus yang meliputi unsur-unsur yang mendukung program pendidikan dan pengajaran di bangun bukan saja untuk terselenggaranya sistem pembelajaran di kelas maupun distance learning yang melayani komunitas yang di dalam maupun yang di luar kampus tetapi juga yang mendukung terwujudnya pendidikan Al-Islam dan Ke-muhammadiyahan para peserta didik. Kelompok unsur infrastruktur Kampus UMM juga harus mempunyai kemampuan berintegrasi dengan sarana maupun prasarana yang tersedia di luar kampus yang ada pada pusat-pusat pendidikan dan pengajaran baik nasional maupun internasional sehingga UMM benar-benar tumbuh berkembang di dalam jaringan yang sangat luas. Kemajuan pembangunan kelompok unsur infrastruktur Kampus UMM harus terjadi secara progresif sesuai dengan kemajuan dan pengembangan kultur serta tradisi UMM ke depan.
Infrastruktur kampus yang merupakan unsur yang mendukung program riset dan research roadmapharus dirancang dan dibangun untuk tercapainya sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam program riset maupun research roadmap. Demikian pula infrastruktur fisik yang mendukung program pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi di UMM harus dirancang dan dilaksanakan guna terwujudnya sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk program pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok unsur infrastruktur Kampus UMM dibangun agar memungkinkan meningkatnya kinerja serta kemanfaatan interaksi program kerjasama riset UMM dengan pihak luar UMM baik nasional maupun internasional.
Unsur fisik kampus yang mendukung terjadinya interaksi sosial dan kultural harus dibangun baik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM sehingga mampu mewujudkan karakter sosial maupun budaya baik pada masyarakat di dalam kampus maupun di sekitarnya. Sarana dan prasarana yang dibangun harus mampu menumbuh kembangkan kekuatan multi-kultural dari setiap unsur di dalam kampus maupun di sekitarnya berdasarkan sasaran-sasaran pengembangan kultur serta tradisi UMM yang telah ditetapkan. Berbagai fasilitas fisik yang mendukung pelaksanaan manajemen institusi harus diwujudkan dengan semangat untuk melayani dan mendukung peningkatan kinerja setiap unsur yang berkepentingan. Berbagai unsur yang perlu harus diwujudkan untuk mendukung tercapainya setiap sasaran pengembangan institusi yang telah dirancang.
Pembangunan berbagai bentuk fisik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM harus mendukung pengembangan kinerja kampus yang hidup dan menginspirasi. Dengan demikian Kampus UMM akan mendukung tumbuhnya motivasi yang menggairahkan bagi setiap unsur di dalam maupun di lingkungannya untuk berprestasi lebih baik. Pembangunan berbagai infrastruktur fisik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM selalu memperhatikan kaidah-kaidah akademik maupun keprofesian, mendukung semangat terciptanya nilai-nilai inti UMM disamping berwawasan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat.
13.4. Arah Pembangunan Kampus UMM 2030
Rangkaian perencanaan Kampus UMM ke depan meliputi jangka pendek menengah dan panjang serta mencakup aspek fisik rasional dan aspek kognitif perseptual. Rencana jangka pendek meliputi tindakan-tindakan prioritas yang segera harus diambil terhadap berbagai masalah yang selama ini cenderung diselesaikan dengan cara penyelesaian masalah setempat yang meminimalkan kaitannya terhadap masalah keseluruhan. Rencana jangka menengah merupakan sebuah proses perencanaan yang menghasilkan Rencana Induk Kampus UMM yang menetapkan arah pembangunan kampus sampai dengan tahun 2030. Rencana jangka panjang adalah upaya menetapkan arah pembangunan Kampus UMM sampai dengan tahun 2030 dalam upaya mencapai Visi Kampus UMM. Aspek fisik rasional adalah yang berkenaan dengan standar dan kriteria pemenuhan kebutuhan ruang. Aspek kognitif dan perseptual adalah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan akan adanya citra/identitas dan sense of place.
Kampus masa depan menyiapkan dirinya untuk menghadapi situasi kebutuhan bangsa di masa depan. The Future University memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang ada saat ini untuk mulai disolusikan mulai dari level kampus dengan criteria:
1. Eco-Friendly Campus
Kampus masa depan adalah kampus yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kita dapat membayangkan sebuah kampus hijau nan asri, di mana pejalan kaki dan pengguna sepeda lah yang mendominasi. Tidak seperti kebanyakan kampus di kota besar yang warganya ingin tampil mewah dengan menggunakan mobil pribadi untuk berangkat ke kampus. Jangan sampai perguruan tinggi malah menjadi kontributor utama polusi di kotanya. PT haruslah menjadi teladan pertama dalam permasalahan lingkungan & energi.
Unsur fisik kampus yang mendukung terjadinya interaksi sosial dan kultural harus dibangun baik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM sehingga mampu mewujudkan karakter sosial maupun budaya baik pada masyarakat di dalam kampus maupun di sekitarnya. Sarana dan prasarana yang dibangun harus mampu menumbuh kembangkan kekuatan multi-kultural dari setiap unsur di dalam kampus maupun di sekitarnya berdasarkan sasaran-sasaran pengembangan kultur serta tradisi UMM yang telah ditetapkan. Berbagai fasilitas fisik yang mendukung pelaksanaan manajemen institusi harus diwujudkan dengan semangat untuk melayani dan mendukung peningkatan kinerja setiap unsur yang berkepentingan. Berbagai unsur yang perlu harus diwujudkan untuk mendukung tercapainya setiap sasaran pengembangan institusi yang telah dirancang.
Pembangunan berbagai bentuk fisik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM harus mendukung pengembangan kinerja kampus yang hidup dan menginspirasi. Dengan demikian Kampus UMM akan mendukung tumbuhnya motivasi yang menggairahkan bagi setiap unsur di dalam maupun di lingkungannya untuk berprestasi lebih baik. Pembangunan berbagai infrastruktur fisik di dalam maupun di sekitar Kampus UMM selalu memperhatikan kaidah-kaidah akademik maupun keprofesian, mendukung semangat terciptanya nilai-nilai inti UMM disamping berwawasan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat.
13.4. Arah Pembangunan Kampus UMM 2030
Rangkaian perencanaan Kampus UMM ke depan meliputi jangka pendek menengah dan panjang serta mencakup aspek fisik rasional dan aspek kognitif perseptual. Rencana jangka pendek meliputi tindakan-tindakan prioritas yang segera harus diambil terhadap berbagai masalah yang selama ini cenderung diselesaikan dengan cara penyelesaian masalah setempat yang meminimalkan kaitannya terhadap masalah keseluruhan. Rencana jangka menengah merupakan sebuah proses perencanaan yang menghasilkan Rencana Induk Kampus UMM yang menetapkan arah pembangunan kampus sampai dengan tahun 2030. Rencana jangka panjang adalah upaya menetapkan arah pembangunan Kampus UMM sampai dengan tahun 2030 dalam upaya mencapai Visi Kampus UMM. Aspek fisik rasional adalah yang berkenaan dengan standar dan kriteria pemenuhan kebutuhan ruang. Aspek kognitif dan perseptual adalah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan akan adanya citra/identitas dan sense of place.
Kampus masa depan menyiapkan dirinya untuk menghadapi situasi kebutuhan bangsa di masa depan. The Future University memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang ada saat ini untuk mulai disolusikan mulai dari level kampus dengan criteria:
1. Eco-Friendly Campus
Kampus masa depan adalah kampus yang ramah lingkungan dan hemat energi. Kita dapat membayangkan sebuah kampus hijau nan asri, di mana pejalan kaki dan pengguna sepeda lah yang mendominasi. Tidak seperti kebanyakan kampus di kota besar yang warganya ingin tampil mewah dengan menggunakan mobil pribadi untuk berangkat ke kampus. Jangan sampai perguruan tinggi malah menjadi kontributor utama polusi di kotanya. PT haruslah menjadi teladan pertama dalam permasalahan lingkungan & energi.
Kampus UMM 2030 merupakan laboratorium lapangan di mana terhimpun contoh baik dalam pembangunan lingkungan yang menjadi acuan bagi pembangunan kampus lain meliputi aspek-aspek perencanaan perancangan pembangunan, pengelolaan pemeliharaan dan konservasi lingkungan. Dengan demikian Kampus UMM tidak saja hanya dilingkungan didalam pagar kampus, namun juga di lingkungan tertentu yang disepakati bersama masyarakat sebagai daerah dengan kekhasan tertentu seperti membiasakan diri dengan bahasa asing maupun membiasakan diri dengan perilaku yang diciptakan oleh UMM.
Kampus UMM yang tanggap terhadap isu lingkungan dunia. Isu lingkungan dunia adalah isu keberlanjutan yang diwujudkan dalam komitmen UMM terhadap aspek-aspek penghijauan lingkungan hemat energy, lepas batas, keamanan dan pengamanan dalam peningkatan kualitas lingkungan Kampus UMM.
2. ICT Based Campus
Information & Communication Technology (ICT) akan terus menjadi teknologi yang berkembang pesat di masa depan. Perguruan tinggi haruslah segera tanggap menghadapi hal ini, jangan sampai malah “ketinggalan jaman”. Seminimalnya permasalah administrasi di kampus sebagian telah dikerjakan dengan IT. Bahkan jika memang sesuai dengan bidang ilmunya, e-learning bisa dijadikan metode pembelajaran yang cukup efisien di kampus.
3. Interaksi sosial warga kampus
Interaksi social warga kampus saat ini menunjukkan keharmonisan yang menggembirakan Saat ini gap (kesenjangan) antar masyarakat semakin terlihat. Menurut saya, salah satu kriteria plus yang perlu dimiliki perguruan tinggi terbaik ialah adanya hubungan yang baik antara dosen, karyawan, mahasiswa, serta masyarakat. Jangan sampai ada salah satu golongan yang “sok jaim” dan merasa lebih tinggi daripada yang lain. Alangkah indahnya ketika rektor dapat duduk bersama mahasiswanya untuk makan siang bersama, juga suasana keakraban antara dosen dengan masyarakat sekitar kampus.
4. Kampus sebagai Community Development Center (CDC)
Peran kampus masa depan sebagai pusat pengembangan komunitas di masyarakat sekitar perlu ditingkatkan. UMM sudah menerapkan hal ini melalui kegiatan doesen, mahasiswa dan potensi lain sehingga masyarakat dapat berinteraksi ke dalam kampus untuk mendapatkan solusi atas permasalahan masyarakat. Dengan demikian, kampus harus tergbuka dan mudah dijangkau oleh masyarakat guna memperoleh pencerahan dalam semua bidang. Peartisipasi aktif para pimpinan dan mahsiswa dalam meningkatkan kemanfaatan kampus sebagai pusat pengembangan masyarakat harus terus menerus ditingkatkan dan keberadaannnya dikampus dapat diakses masyarakat.
5. Research University
Melakukan kegiatan riset (penelitian) merupakan sebuah keharusan bagi PT sesuai tridharma perguruan tinggi. Perguruan tinggi favorit Indonesia sudah selayaknya memiliki banyak hasil riset dan publikasi, jadi gelar profesor yang banyak didapat di Indonesia tak sebatas digunakan untuk kepentingan “ekonomi pribadi” saja, tapi juga untuk memperkaya kebendaharaan karya ilmiah di negeri ini. Selain banyaknya riset dan publikasi ilmiah, satu hal yang perlu ditekankan lagi ialah asas kebermanfaatan dari hasil riset itu. Karena ada pula kampus yang melakukan banyak penelitian namun hasilnya tidak aplicable untuk diterapkan. Riset di sebuah kampus masa depan akan lebih baik jika bermitra dengan para stakeholder kampus; pemerintah, industri, maupun masyarakat. Kampus UMM sebagai lingkungan dalam pengembangan ipteks harus mampu membangkitkan inspirasi dimana inspirasi merupakan hasil sebuah proses rasional emosional dan budaya dan terjadi dalam ranah individual atau kelompok maupun interaktif. Inspirasi merupakan sebuah proses multi-dimensi yang tidak hanya terjadi dalam ruang laboratorium. Sebagai pusat pendidikan dan pusat pengembangan karakter bangsa UMM memerlukan kampus dengan ruang-ruang komunal serta ruang publik yang memungkinkan terjadinya interaksi. Ruang-ruang komunal secara konseptual telah menjadi bagian dari pola ruang Kampus UMM dari sejak rancangan awal akan tetapi perlu adanya perencanaan dan perancangan untuk memantapkan keberadaannya serta meningkatkan kualitasnya.
6. University of Future Leaders
Poin terakhir mengenai kampus masa depan ialah fungsi utama sebuah perguruan tinggi untuk mencetak alumninya yang berkualitas, tak hanya sebagai “buruh” industri, namun juga sebagai calon pemimpin bangsa maupun para wirausahawan. Kampus terbaik adalah kampus yang mencetak para calon pemimpin masa depan di berbagai sektor: pemerintahan, swasta, dan masyarakat. Pendidikan di kampus ini menghasilkan alumni-alumni yang memiliki kapasitas bagus, bervisi strategis, memiliki komitmen pada moral dan agama yang baik, berintegritas tinggi, serta peduli terhadap bangsa dan negaranya.
Kampus UMM yang tanggap terhadap isu lingkungan dunia. Isu lingkungan dunia adalah isu keberlanjutan yang diwujudkan dalam komitmen UMM terhadap aspek-aspek penghijauan lingkungan hemat energy, lepas batas, keamanan dan pengamanan dalam peningkatan kualitas lingkungan Kampus UMM.
2. ICT Based Campus
Information & Communication Technology (ICT) akan terus menjadi teknologi yang berkembang pesat di masa depan. Perguruan tinggi haruslah segera tanggap menghadapi hal ini, jangan sampai malah “ketinggalan jaman”. Seminimalnya permasalah administrasi di kampus sebagian telah dikerjakan dengan IT. Bahkan jika memang sesuai dengan bidang ilmunya, e-learning bisa dijadikan metode pembelajaran yang cukup efisien di kampus.
3. Interaksi sosial warga kampus
Interaksi social warga kampus saat ini menunjukkan keharmonisan yang menggembirakan Saat ini gap (kesenjangan) antar masyarakat semakin terlihat. Menurut saya, salah satu kriteria plus yang perlu dimiliki perguruan tinggi terbaik ialah adanya hubungan yang baik antara dosen, karyawan, mahasiswa, serta masyarakat. Jangan sampai ada salah satu golongan yang “sok jaim” dan merasa lebih tinggi daripada yang lain. Alangkah indahnya ketika rektor dapat duduk bersama mahasiswanya untuk makan siang bersama, juga suasana keakraban antara dosen dengan masyarakat sekitar kampus.
4. Kampus sebagai Community Development Center (CDC)
Peran kampus masa depan sebagai pusat pengembangan komunitas di masyarakat sekitar perlu ditingkatkan. UMM sudah menerapkan hal ini melalui kegiatan doesen, mahasiswa dan potensi lain sehingga masyarakat dapat berinteraksi ke dalam kampus untuk mendapatkan solusi atas permasalahan masyarakat. Dengan demikian, kampus harus tergbuka dan mudah dijangkau oleh masyarakat guna memperoleh pencerahan dalam semua bidang. Peartisipasi aktif para pimpinan dan mahsiswa dalam meningkatkan kemanfaatan kampus sebagai pusat pengembangan masyarakat harus terus menerus ditingkatkan dan keberadaannnya dikampus dapat diakses masyarakat.
5. Research University
Melakukan kegiatan riset (penelitian) merupakan sebuah keharusan bagi PT sesuai tridharma perguruan tinggi. Perguruan tinggi favorit Indonesia sudah selayaknya memiliki banyak hasil riset dan publikasi, jadi gelar profesor yang banyak didapat di Indonesia tak sebatas digunakan untuk kepentingan “ekonomi pribadi” saja, tapi juga untuk memperkaya kebendaharaan karya ilmiah di negeri ini. Selain banyaknya riset dan publikasi ilmiah, satu hal yang perlu ditekankan lagi ialah asas kebermanfaatan dari hasil riset itu. Karena ada pula kampus yang melakukan banyak penelitian namun hasilnya tidak aplicable untuk diterapkan. Riset di sebuah kampus masa depan akan lebih baik jika bermitra dengan para stakeholder kampus; pemerintah, industri, maupun masyarakat. Kampus UMM sebagai lingkungan dalam pengembangan ipteks harus mampu membangkitkan inspirasi dimana inspirasi merupakan hasil sebuah proses rasional emosional dan budaya dan terjadi dalam ranah individual atau kelompok maupun interaktif. Inspirasi merupakan sebuah proses multi-dimensi yang tidak hanya terjadi dalam ruang laboratorium. Sebagai pusat pendidikan dan pusat pengembangan karakter bangsa UMM memerlukan kampus dengan ruang-ruang komunal serta ruang publik yang memungkinkan terjadinya interaksi. Ruang-ruang komunal secara konseptual telah menjadi bagian dari pola ruang Kampus UMM dari sejak rancangan awal akan tetapi perlu adanya perencanaan dan perancangan untuk memantapkan keberadaannya serta meningkatkan kualitasnya.
6. University of Future Leaders
Poin terakhir mengenai kampus masa depan ialah fungsi utama sebuah perguruan tinggi untuk mencetak alumninya yang berkualitas, tak hanya sebagai “buruh” industri, namun juga sebagai calon pemimpin bangsa maupun para wirausahawan. Kampus terbaik adalah kampus yang mencetak para calon pemimpin masa depan di berbagai sektor: pemerintahan, swasta, dan masyarakat. Pendidikan di kampus ini menghasilkan alumni-alumni yang memiliki kapasitas bagus, bervisi strategis, memiliki komitmen pada moral dan agama yang baik, berintegritas tinggi, serta peduli terhadap bangsa dan negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar